Iman Yazid dan Yanqus..Itulah taraf iman kita sebagai manusia biasa. Siapa imannya yang sentiasa Yazid? Ya...Tak lain tak bukan paras nabi dan rasul. Siapa pula imannya yang mendatar? Tak naikdan tak turun? Ya...Para malaikat. Begitulah adilya Allah SWT menciptakan makhluknya. Dalam iman adanya nafsu. Dengan Imanlah adanya nafsu. Berikut merupakan petua untuk memerangi nafsu sendiri :-
1) Setiap keinginan nafsu hendaklah dicegah.
Keinginan nafsu yang bagaimana? Nafsu makan kena cegah jugak ke? Eh, tak perlu. Tapi..tapi..kalau nafsu makan itu keterlaluan yang sentiasa makan saja,ha...itu pun termasuk juga. Secara jelasnya, cegah nafsu yang mencampakkan kita ke lautan neraka. Contohnya nafsu yang mendorong kita untuk berzina sedangkan ada jalan pernikahan disediakan dalam Islam.
2) Mendera nafsu sendiri.
Kenapa dan bagaimana? Dera nafsu sendiri bukan bermakna pegang rotan pukul diri sendiri. Dera nafsu yang membuak-buak untuk bersuka-ria di dunia dengan menghabiskan masa beribadat. Apabila kita cenderung melawan nafsu kita dengan amalan baik kita dapat mengawal nafsu kita.
3) Bertawakal.
Apa jua usaha untuk menundukkan nafsu kita semuanya hanya berlaku dengan izin Allah jadi jangan pernah membiarkan diri putus harapan kepada Allah. Allah adalah sebaik-baik tempat pergantungan kita. Kalau kita tak berdoa kepada-Nya, kepada siapa lagi kita nak mengadu?
"....Dan hanya kepada Allah hendaknya kam bertawakal, jika
kamu benar-benar orang beriman." (Al- Maidah: 23)
Didalam kitab " Al-Asas fit Tafsir", Said Hawa pernah berkata, " Secra dasarnya melawan hawa nafsu bermaksud menundukkan hawa nafsu supaya ia mengikut kehendak Allah dalam setiap perkara."
Kita dah cuci nafsu kita dengan mengurung dan menjnakkan ia agar mengikut kehendak kita. Tapi cukupkah sekadar itu?
Belum lagi...Tak semudah itu mahu memenangi peperangan melawan diri sendiri. Ketika kita sedang dalam medan peperangan untuk menakluk hati kita sendiri, pasti akan ada masa kita berasa futur.
No comments:
Post a Comment